Posisi Penjaga Gawang Memang Spesial, Tapi Sayang Belum Sanggup Menggedor Ballon D’Or

Posted by Ganas003 on 20.56 in ,

Dari sekian banyak posisi di dalam sepakbola, nampaknya hanya penjaga gawang saja yang jarang menggemgam trophy Ballon d’Or. Posisi yang menjadi palang pintu terakhir dalam pertahanan, acap kali belum dilihat terlalu Istimewa bung. Sehingga trophy yang menobatkan sebagai pemain terbaik Eropa ini jarang diboyong oleh pemain berprofesi sebagai penjaga gawang.


Dan yang pertama dan terakhir seorang penjaga gawang merasakan trophy Ballon d’Or sejauh ini yakni Lev Yashin pada tahun 1963. Pemain asal Uni Soviet yang mempunyai julukan “laba-laba hitam” ini memang sangat gemilang di eranya. Saking hebatnya, ia disebut sebagai penjaga gawang terhebat yang pernah ada di dunia.


Setelah Lev Yashin tidak ada lagi pemain berposisi sebagai penjaga gawang yang pernah membawa pulang trophy tersebut. Apalagi, dominasi persaingan Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi sudah membawa ke arah kejenuhan, meskipun tak sanggup menampik soal kehebatan mereka berdua. Berbicara soal penjaga gawang, apakah ada bung yang selayak Lev Yashin untuk membawa pulang trophy bergengsi di Eropa bahkan Dunia?


Posisi yang Tak Pernah Dipedulikan Oleh Pelatih Kawakan, Sebelum Peter Schmeichel Bikin Risau Striker Lawan


Dari sekian banyak posisi di dalam sepakbola Posisi Penjaga Gawang Memang Spesial, Tapi Sayang Belum Dapat Menggedor Ballon d’Or


Peter Schmeichel yakni kiper asal Denmark yang usang membela panji Manchester United. Kiper yang handal satu ini beraksi di bawah mistar gawang dengan gemilang lewan aksi-aksi heroiknya yang bisa mengantarkan gelar kepada Setan Merah. Total 5 gelar Liga Inggris dan satu trophy Liga Champions 1999 berhasil di bawa olehnya. Bahkan kepiawannya pun menyadarkan sang instruktur di kala itu Sir Alex Ferguson.


“Sebelum menemukan Schmeichel, saya tidak percaya penjaga gawang bisa sepenting ini. Dia yakni sosok raksasa dalam sejarah Manchester United,” ujar Sir Alex Ferguson. Tapi sayang kiper yang satu ini tidak pernah merasakan Ballon d’Or.


Oliver Kahn Adalah Penjaga Gawang yang Meneror Setiap Lawan


Dari sekian banyak posisi di dalam sepakbola Posisi Penjaga Gawang Memang Spesial, Tapi Sayang Belum Dapat Menggedor Ballon d’Or


Tempramental dan Oliver Kahn yakni satu sisi yang tak bisa lepas dari dirinya. Kegarangan di dalam lapangan selalu ditunjukan olehnya. Pemandangan antara dirinya yang sering berseteru dengan pemain lawan selalu terhias di setiap pertandingan. Entah memperlihatkan pengaruh psy war atau bukan, yang terang kiper berparas garang ini cukup mengerikan ketika sudah murka bung. Tetapi bukan berarti kiper ini tidak mempunyai kehandalan. Kekuatan, keagresifan dan refleks sangat matang diperlihatkan.


Meskipun ia pun gagal ketika membawa negaranya, Jerman, dalam membawa pulang Piala Dunia di tahun 2002. Di tahun tersebut pun, banyak yang bilang ia pantas membawa pulang Ballon d’Or tetapi sayang, pamornya kalah dengan Michael Owen yang pada balasannya keluar sebagai pemboyong Ballon d’Or. Andai saja ia juara Piala Dunia 2002, sudah niscaya Ballon d’Or bersarang di lemarinya sekarang.


Gianluigi Buffon Bak Sebuah Beton Kuat di Pertahanan Italia dan Juventus


Dari sekian banyak posisi di dalam sepakbola Posisi Penjaga Gawang Memang Spesial, Tapi Sayang Belum Dapat Menggedor Ballon d’Or


Tahun ini menjadi tahun terpahit dalam karir Buffon. Setelah kalah dari Swedia menciptakan Italia harus menjadi penonton dalam Piala Dunia 2018. Beberapa pekan lalu, Juventus gagal melangkah ke semi-final Liga Champions sehabis kalah agrregat 4-3 dari Real Madrid. Ironisnya lagi, dalam pertandingan tersebut Buffon diganjar kartu merah alasannya yakni melayangkan protes keras kepada wasit.


Di usianya yang ke-40 Buffon memang tampil matang selama karirnya. Bahkan tidak ada statement yang dituturkan olehnya kapan ia akan gantung sarung tangan. Selain belum pernah merasakan manisnya Liga Champions, ia pun belum pernah merasakan Ballon d’Or. Tahun 2006, sehabis mengkandaskan Perancis di partai Final menciptakan Italia keluar sebagai juara dunia. Bisa saja menciptakan Buffon sanggup trophy tersebut, namun ia harus merelakan kepada pemain lini belakang handal sekaligus rekan satu timnya Fabio Cannavaro yang berhasil meraihnya.


Iker Casillas, Sosok yang Dihormati Dengan Bergelimang Trophy


Dari sekian banyak posisi di dalam sepakbola Posisi Penjaga Gawang Memang Spesial, Tapi Sayang Belum Dapat Menggedor Ballon d’Or


Mungkin ia salah satu kiper tersukses di periode ini. Membawa 5 trophy La Liga, 3 trophy Liga Champions, 2 Trophy Piala Super Eropa, 1 Piala Dunia Antar Klub berhasil diboyongnya bersama Real Madrid. Itu untuk skala klub, untuk skala internasional ia pun berhasil mengangkat 1 trophy Piala Dunia 2010, dan dua trophy Piala Euro 2008 dan 2012 bersama Spanyol.  Kehandalannya di bawah mistar tidak sanggup diragukan, apalagi ketika masa keemasannya.


Sayang karirnya mulai menurun seiring usia berjalan, ada juga yang berspekulasi kepelatihan Jose Mourinho di Real Madrid yang kerap membangku cadangkan dirinya menciptakan Iker kehilangan reflek terbaiknya. Satu-satunya trophy yang tidak berhasil diboyongnya hingga kini ada Ballon d’Or, padahal di tahun 2010 ia berhasil ciamik di bawah mistar Spanyol dengan berhasil menghalau semua duel one on one dengan lini depan Belanda ibarat Arjen Robben.


Sosok Revolusi Dari Posisi Penjaga Gawang, Manuel Neuer


Dari sekian banyak posisi di dalam sepakbola Posisi Penjaga Gawang Memang Spesial, Tapi Sayang Belum Dapat Menggedor Ballon d’Or


Kalau mengetik Manuel Neuer di Youtube, niscaya bakal terlihat aksinya dalam menjaga gawang dengan sering menghalau bola keluar kotak penalti. Sekaligus beberapa reflek cepat dan tangkas dengan kedua tangannya. Aksi-aksi menawannya juga tersaji dalam Piala Dunia 2014 hingga mengantarkan Jerman keluar sebagai jawara sehabis mengalahka Lionel Messi cs di Final.


Sayang, lagi-lagi dualisme Ballon d’Or, sosoknya yang berjibaku di lapangan hingga memenagkan gelar 4 tahunan (dibaca : Piala Dunia) belum menciptakan FIFA dan UEFA melirik namanya sebagai jawara Eropa. Padahal tanpa kiper handal dan tangkas, sebuah tim belum tentu bisa memenangkan gelar-gelar bergengsi di segala kompetisi.