Menjaring pemain berbakat biasanya dilakukan lewat sebuah tabrak uji coba atau pemantauan menyerupai yang dilakukan beberapa klub profesional. Tapi apa kesannya apabila sebuah klub mencari pemain menurut data di internet lewat wikipedia. Konyol memang, tapi hal ini terjadi kepada klub asal Lithuania berjulukan Panevezys merekrut striker, Barkley Miguel Panzo. Sang “tersangka” yang melaksanakan pemalsuan data diri lewat wikipedia pribadinya.
Memang untuk mengetahui riwayat pemain sepakbola paling gampang lewat situs serba tahu macam wikipedia. Tapi kolam sebuah CV yang dipakai untuk melamar kerja, wikipedia sanggup diutak-atik oleh sembarang orang di internet. Tak ayal Panzo melakukannya dan berhasil mengoceh klub Lithuania tersebut. Naas bagi tim tersebut alasannya terpukau lewat kebohongan yang direkonstruksi oleh Panzo.
Mengaku Pernah Merasakan Ganasnya Liga Di Inggris Sampai Deretan Gol Dilesatkanya
Sumber : Twitter.com
Cara mengelabui Panzo memang praktis tak perlu mengeluarkan banyak tenaga dan tidak usah repot-repot. Hanya mengedit Wikipedia pribadi-nya sudah sanggup menciptakan klub macam Panevezys terpukau dengan torehannya yang matang. Lantaran ia mengaku pernah berseragam Queen Park Rangers (QPR) dari tahun 2010 hingga 2012 dengan mengoleksi 45 gol dari 36 kali pernampilan. Padahal itu semua hanya fiktif atau bab dari ilusi Miguel Panzo.
Selain QPR, nama klub yang dicatut ke dalam biodatanya yaitu Troyes, yang mana ia mengaku telah mencetak enam gol dari 21 pertandingan di Ligue 1 Perancis. Apakah itu juga fiktif? tidak bung, akan tetapi ia hanya berstatus sebagai pemain cadangan saja di sana. Tanpa pernah sebiji pun ia pernah tampil ke dalam skuad Troyes . Makara lagi-lagi torehan enam golnya pun yaitu ilusi belaka.
Sang Pelatih Pun Terkecoh Lantaran Memikau Saat Uji Terlihat Kokoh
Sumber : Twitter.com
Sang instruktur Panevezys, Alexander Kuartian, pada mulanya memuji pemain yang lahir di Perancis namun mempunyai darah keturunan Angola. Panzo direkrut dari Syrianska FC yang berkutat liga Swedia pada jendela transfer bulan Januari 2018 dan eksklusif disambut dengan besar hati oleh Panevezys. Kebanggaan itu sudah mencuat dikala berhasil menerima seorang striker yang mempunyai torehan membanggakan.
“Pemain ini serbaguna, ia sanggup bermain baik sebagai gelandang atau sayap. Tim tidak mempunyai pemain menyerupai itu di lini sekarang. Karena itulah janji tercapai,” ujar sang instruktur dikutip dari The Sun. Terlebih lagi dikala melaksanakan dua tabrak uji coba Panzo juga tampil baik kala melakoni Wigry dan RFS hingga menciptakan instruktur Kuartian optimis dengan amunisi barunya.
Sampai Tim Nasional Angola Pun Pernah Mempercayakan Ketajamannya
Sumber : Twitter.com
Tidak hanya QPR dan Troyes saja yang menjadi penghias catatan bagus selama berkarir sepakbola. Namun Panzo juga mengakui telah berseragam Tim Nasional Angola sebanyak tiga kali. Dan lagi-lagi itu semua hanyalah kebohongan. Karena Panzo tidak pernah sama sekali membela. Bahkan ia juga mengakui sebagai sobat karib dari Bastos, pemain muda yang memperkuat Lazio dan (sunggahan) bermain untuk tim nasional Angola.
Malu Karena Ditipu, Akhirnya Panzo Pun Diusir Tanpa Rasa Ragu
Sumber : Twitter.com
Kebohongan yang berhasil dibangun Miguel Panzo mencoreng muka Alexander Kuartian dan official tim Panevezys. Alhasil, sehabis kebohingan tersebut terkuat sang mantan pemain QPR tersebut dipecat. Selain itu isu terkait dirinya yang pernah bermain di QPR, Troyes dan membela Tim Nasional Angola di wikipedia sudah dilenyapkan. Pemalsuan biodata ini terang tindakan yang salah dan tidak sanggup dibenarkan, meskipun kita secara umum tahu jikalau wikipedia sanggup diedit oleh semua orang.
Lantas di mana karir bergotong-royong Miguel Panzo? mungkin bung bertanya-tanya. Panzo ternyata pernah menjadi skuad muda QPR selama satu tahun. Namun sehabis dari QPR ia hanya berkelana di klub-klub amatir sekitaran London menyerupai Northwood, Hilingdon, Hendon, Cambridge City dan Woking. Pada tahun 2012 ia gres berkelana di Ligue 1 Perancis. Sepanjang catatan aslinya yang terkuak memang pemain ini tidak begitu menarik.
Tak Hanya Panzo, Pada Tahun 1996 Kejadian Serupa Pernah Terjadi Juga
Sumber : Twitter.com
Pemalsuan profil yang dilakukan Panzo memang sebuah rekonstruksi yang masih dalam batas masuk akal sebagai pemain yang tidak terlalu terkenal. Lantaran hanya mencatut beberapa klub-klub medioker, jikalau saja ia mencatut klub-klub besar mungkin kebohongan yang dilakukan sudah tercium.
Pemalsuan profile pemain juga pernah dilakukan oleh Ali Dia, mantan pemain Southampton 1996 yang hanya bertahan dua minggu. Singkat dongeng Ali Dia direkrut karena temen satu sekolahnya berpura-pura menjadi George Weah yang tiba-tiba menelfon official tim Southampton yang menunjukkan Ali Dia. Lantaran ditelfon oleh salah seorang legenda sepakbola, Tanpa pikir panjang Southampton pun menyodorkan kontrak kepada Dia selama 1 bulan. Namun sehabis bermain 54 menit menggantikan Le Tissier, Ali Dia eksklusif ditangani fisioterapis dan menghilang begitu saja.
