Manchester City berhasil mengunci gelar sebagai kampiun Liga Inggris animo ini. Setelah saudara sekota yang mana menjadi rival sekaligus membuntuti di posisi kedua kembali tampil inkonsisten sehabis kalah 0-1 dari West Bromwich Albion. Alhasil, perolehan poin City tak bakal bisa dikejar oleh pesaing-pesaingnya menyerupai Manchester City, Liverpool, dan Tottenham.
Selamat bagi City memang harus diucapkan, meskipun Bung bukan pendukung atau pecinta Liga Inggris. Tampil ganas semenjak awal dan kerap dilabeli sebagai tim “gaib” menciptakan City harus menyudahi perburuan gelar lebih cepat dari aktivitas yang sudah ditentukan. Dengan mengoleksi 87 poin dari 28 kemenangan, 3 seri, dan 2 kali kalah sudah cukup menciptakan City untuk menjadi yang terbaik dengan mengoleksi 5 gelar sepanjang berlaga di sepak bola Inggris.
Tetangga yang Berisik Kini Kembali Berulah Dan Membuat Rival Terusik
Sumber : ESPN.com
Manchester City dicap sebagai tetangga berisik oleh pendukung Setan Merah. Lebih tepatnya bermula dari lisan sang Ayah yang telah pensiun, Sir Alex Fergusson. Pada Derby animo 2009/2010, Sir Alex berkata “Terkadang Anda punya tetangga yang berisik. Anda tak bisa melaksanakan apa pun soal itu. Mereka akan selalu berisik,” begitu bunyinya. Semenjak itu cap sebagai tetangga berisik selalu mengarah kepada City yang semenjak animo itu sudah kedatangan sugar daddy, Syeikh Mansour dari Timur Tengah.
Lagi-lagi tetangga yang berisik kembali berulah dengan mengunci gelar ke-5 kalinya. MU pun mesti terdiam, bahkan bisa juga berisik, dengan menciptakan cuitan ihwal memberi cap City sebagai tim gres “kaya”. Mungkin Citizen tidak memperdulikan. Karena apa pun yang terjadi juara tetaplah juara. Kaprikornus ingat, jikalau Sir Alex juga pernah berkata pada awal animo 2009/2010 bahwa, “Mereka (Manchester City) yakni kesebelasan kecil dengan mentalitas yang kerdil.” Berarti si kerdil kini telah bangun menjadi tim besar ya Bung?
Menyamai Rekor Manchester United dan Everton, Kaprikornus Bukti Level Permainan City Sudah Sekuat Beton
Rekor disamakan tim lain mungkin rasanya biasa saja. Tetapi dikala disamakan oleh tim rival menyerupai Manchester City, yakni proses selesai zaman dunia kedua. Manchester City tak bisa dipungkiri memang tampil fantastis animo ini. Dengan gaya permainan yang coba diberi instruktur sekelas Pep Guardiola berhasil diterapkan dengan baik.
Terlebih lagi memastikan gelar dengan menyisahkan lima laga, menciptakan The Citizen sejajar dengan Manchester United dari segi rekor yang pernah dibentuk Setan Merah. Bahkan United pernah menorehkannya di dua animo yakni 1907/1908 dan 2001/2002. Selain itu Everton pun pernah menciptakan rekor yang sama di animo 1984/1985.
Sekali Dipucuk Tetaplah Dipucuk
Pep pun tak bisa berada di posisi ini apabila pemain yang dibesutnya tidak tampil baik seusai arahannya. Ketika apa yang djalankannya sukses, ia pun tak lupa memperlihatkan sepatah dua patah kebanggaan kepada para punggawanya lewat situs resmi Manchester City.
“Para pemain sangat fantastis, menakjubkan, mereka luar biasa. Klub ini sungguh luar biasa di semua aspek,” begitu kata instruktur bergaya casual ini. Kebanggaan pun masuk akal dilontarkannya Bung. Bagaimana tidak, tim asuhannya tidak tersentuh selama 240 hari di puncak klasemen Liga Inggris. Torehan yang luar biasa bukan?
Pep Guardiola Menjadi Pelatih yang Bahagia Sekaligus Sukses Selama Membesut Tim Di Tiga Liga Berbeda
Sosok yang satu ini memang banjir proposal melatih di mana-mana, karena gaya permainan yang diterapkan mengesankan sampai peringkat terburuknya selama melatih sepak bola hanyalah berada di peringkat 3, itu pun terjadi di animo kemudian kala menangani Citizen.
Kalau dirunut lewat catatan per animo selama melatih Barcelona empat animo Pep berhasil mengantarkan tim tersebut 3 kali meraih gelar juara dengan sekali menjadi runner-up, kemudian vakum satu tahun sebelum mengantarkan Bayern merebut gelar Bundesliga 3 kali berturut-turut. Setelah itu, instruktur berkepala pelontos ini berlabuh ke Inggris dengan menjadi instruktur Manchester City. Maka masuk akal jikalau Pep Guardiola didaulat sebagai instruktur tim terbaik di dekade ini.
Akankah di Musim Depan Pep Guardiola Bakal Mengulanginya?
Sumber : ESPN.com
Melatih di tiga klub besar dengan iklim kompetisi berbeda tentu tidak mudah. Apalagi tensi dan undangan supporter sekaligus pemilik klub tentu saja menginginkan prestasi yang tinggi. Mungkin, iklim Liga Inggris lah yang paling berbeda.
Liga yang sering disebut sebagai liga terbaik ini, dihuni oleh para instruktur kawakan dan berkelas menyerupai Jose Mourinho, Antonio Conte, Arsene Wenger, dan Jurgen Klopp. Tentu saja secara kompetitif di ranah pelatih, hal ini menjadi pertandingan taktik dan ujian yang bakal diuji setiap musim. Setelah Pep berhasil menyebarkan tiki-taka, yang kemudian dianggap lama oleh sebagian orang. Akankah Pep kembali menyebarkan seni administrasi jitu lainnya?
